Ahhhh, gue nggak puas sama ni kelas...
Kata-kata yang gue keluarin waktu pertama kali masuk kelas ini..
Tapi sekarang, gue cuma bisa ngucapin...
I love this class...
17 Agustus 2009
"Woi, nama kita apaan nih?", sambil liat-liat kotak tissue yang bertulis LApan DuA...
"Kemaren gue cari-cari nama nih! DADU aja gimana?"
...
"Ada yang lain ga?"
"Terus apaan?"
"Apaan kek gitu, yang laen"
"lapan dua,Lapan dua,Lapan Dua,LApan Dua,LApan DuA...LADA!!!"
"Bolehbolehboleh"
"Aaa! Iya tuh! Tujuh belasan bikin baju LADA yuk!"
"Ha? Terus mau lu kasih gambar apaan?"
"Kasih lambang LADA lah! Shab, gambarin dong...hehehe!"
Dari situ LADA yang sebenernya dimulai...
Hari-hari biasa...
Coret-coret spidol di lantai...
L _ _ D O _
"Apaan tu? Ada huruf 'A' nya ga?"
"Salah!"
"B?"
"Salah!"
"Terus apaan dong?"
"Yeeeee nanya! Mikir dong!"
"R?"
"Salah! Sekali lagi mati?"
"Ahhhhh parah!"
"S?"
"MATI!"
Class Meeting...
"Oi, pajang photo di depan pintu!"
"Tu si Ghita bawa"
"Ayoayo! Bantuin gue tempel-tempel"
.....
"Ahhh gue malu photo gue dipajang-panjang"
"Lanjuut..."
Timefor Music...
"Jrengjrengjreeeng"
"Backing vocalnya jangan lupa ya!"
"Eh, ntar costume nya apaan?"
"Gimana kalo kemeja putih sama scarf atau pasmina atau apa kek gitu!"
"Yaudah, setuju ya?"
"iya..."
Narsis-narsisan...
1...2...3.........Cheese!!!
"Ahahahahaha"
Terlalu banyak kenangan yang bisa disimpan...
Mulai dari berantem,bercanda, nyanyi-nyanyi, nonton video, bergaje ria, mainin hewan sampe hal-hal aneh kaya melihara Bubbles nggak jelas sama Mericah...
Semua kita lakuin bareng-bareng...
Tapi semua orang juga tau kenyataan..
Setiap pertemuan, pasti ada perpisahan...
Indonesia Tanah Air beta...
Bukalah semangat baru...
We are the world...
Lantunan terakhir LADA...
Wanna know more 'bout the coolest person in universe?
Thursday, June 17, 2010
Sunday, June 13, 2010
Unespected Dentist
Suatu hari, ada seorang ayah dan seorang anak yang berusia 5 tahun. Mereka terus-menerus mengeluh kepada sang ibu kalau giginya sakit. Sang ibu pun segera membawa mereka ke seorang dokter gigi yang terletak tidak jauh dari rumahnya.
Dokter itu mengatakan kalau gigi anak dan ayah itu hanya berlubang. Kemudian dokter itupun segera menambal gigi sang anak. Ini adalah kali yang pertama anak itu pergi kedokter gigi. Saat gigi sang anak disuntik, anak itu berpikir 'mengapa dokter ini kasar sekali?', tetapi anak itu tak menegur sang dokter, ia berpikir bahwa seperti itulah dokter gigi.
Saat sang dokter akan menambal gigi sang ayah, dokter itu berkata bahwa giginya sudah tidak bisa di tambal. Dokter itupun terpaksa mencabutnya. Saat sang dokter hendak mencabut gigi sang ayah, anak itu memperhatikan alat yang digunakan sang dokter dan berpikir 'mengapa dokter itu memakai alat yang mirip dengan tang?', tetapi anak itu tetap tak menegur sang dokter, ia berpikir bahwa seperti itulah alat yang digunakan dokter gigi.
delapan tahun kemudian...
Sang anak yang sudah berusia 13 tahun ikut berbelanja bersama ibunya. Saat mereka sampai di supermarket, sang ibu bertemu dengan temannya secara tak sengaja dan terjadilah percakapan kecil...
Teman sang Ibu : hey, apakah kau tahu kalau dokter gigi yang terletak di dekat rumahmu sudah pindah?
Ibu : benarkah?
Teman sang ibu : iya, kau tahu dia pindah kemana?
Ibu : tidak, memangnya kemana?
Teman sang ibu : ke RUMAH SAKIT JIWA
The end....
WUAKAKAKHUEKEKEHIHIHUEHUE *ketawa ngikutin orang gila
Ini bener-bener kisah nyata, lho! Sekarang masalahnya siapa sebenernya anak itu???
GUE!!!!
Dokter itu mengatakan kalau gigi anak dan ayah itu hanya berlubang. Kemudian dokter itupun segera menambal gigi sang anak. Ini adalah kali yang pertama anak itu pergi kedokter gigi. Saat gigi sang anak disuntik, anak itu berpikir 'mengapa dokter ini kasar sekali?', tetapi anak itu tak menegur sang dokter, ia berpikir bahwa seperti itulah dokter gigi.
Saat sang dokter akan menambal gigi sang ayah, dokter itu berkata bahwa giginya sudah tidak bisa di tambal. Dokter itupun terpaksa mencabutnya. Saat sang dokter hendak mencabut gigi sang ayah, anak itu memperhatikan alat yang digunakan sang dokter dan berpikir 'mengapa dokter itu memakai alat yang mirip dengan tang?', tetapi anak itu tetap tak menegur sang dokter, ia berpikir bahwa seperti itulah alat yang digunakan dokter gigi.
delapan tahun kemudian...
Sang anak yang sudah berusia 13 tahun ikut berbelanja bersama ibunya. Saat mereka sampai di supermarket, sang ibu bertemu dengan temannya secara tak sengaja dan terjadilah percakapan kecil...
Teman sang Ibu : hey, apakah kau tahu kalau dokter gigi yang terletak di dekat rumahmu sudah pindah?
Ibu : benarkah?
Teman sang ibu : iya, kau tahu dia pindah kemana?
Ibu : tidak, memangnya kemana?
Teman sang ibu : ke RUMAH SAKIT JIWA
The end....
WUAKAKAKHUEKEKEHIHIHUEHUE *ketawa ngikutin orang gila
Ini bener-bener kisah nyata, lho! Sekarang masalahnya siapa sebenernya anak itu???
GUE!!!!
Subscribe to:
Posts (Atom)